Lamteng, (Begawinews.com)–Anggota Koramil 411-12/GS Kodim 0411/KM Serda Akhmadi bersinergis bersama Instansi Terkait dalam mendeteksi dan mengupayakan pencegahan dini terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes di wilayah kerja Puskesmas Wates tepatnya di Kampung Sidowaras Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah Jumat (19/04/2024)
Tim Rombongan yang terdiri Kapuskes Wates, Aparatur Kampung, Babinsa dan Bidan Desa tersebut melakukan pendeteksian terhadap bahaya penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus tersebut ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes.
Pada umumnya Demam berdarah dengue banyak dijumpai terutama di daerah tropis dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya DBD antara lain : rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat, kepadatan populasi nyamuk penular karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan dimana banyak timbul genangan-genangan air di sekitar pemukiman seperti talang air, ban bekas, kaleng, botol, plastik, gelas bekas air mineral, lubang pohon, pelepah daun dan lain-lain.
Adapun Gejala awal demam berdarah dengue bisa dilihat dengan adanya demam tinggi mendadak berlangsung sepanjang hari, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung, kadang disertai adanya tanda-tanda perdarahan, pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian. Masa inkubasi demam berdarah 3 s/d 14 hari tetapi pada umumnya 4 s/d 7 hari.
Untuk itu ada beberapa upaya pertolongan awal terhadap penderita, antara lain tirah baring (bedrest), perbanyak asupan cairan/ banyak minum sekurangnya 2 liter per hari, kompres hangat, bila demam tinggi dapat diberikan obat pereda demam (antipiretik) seperti parasetamol. Bila 2-3 hari gejala semakin memburuk seperti pasien tampak makin lemas, muntah-muntah, gelisah atau timbul pendarahan spontan seperti mimisan, perdarahan gusi, perdarahan saluran cerna dan lain sebagainya diharapkan agar segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan setempat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Serda Akhmadi mengimbau warga binaannya untuk meningkatkan kesadaran dalam upaya penggerakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas, plus mencegah gigitan nyamuk (3M plus). (Man)