Jati Mulyo (BN) -Tidak adanya kepedulian aparat di desa Jati Muyo dalam menyikapi dan menata pembangunan lingkungan dusun menyebabkan banyak keluhan masyaratakat. Salah satunya keluhan Warga Rt 45 B dusun Jati Sari Desa Jati Muyo Lampung Selatan yang menyebutkan banyak bangunan rumah toko (ruko) maupun bangunan tempat peginapan Red Door menggunakan bahu jalan, bahkan banyak genangan air disepanjang jalan karena menimnya saluran air siring.
“Banyak bangunan ruko bangunan penginapan disepajang jalan di dusun jati sari desa Jati Mulyo memakan tanah bahu jalan, kubangan air
di sepanjang jalan karena tidak adanya gorong gorong tertutup,” kata Aria salah satu warga jalan Negara Batin Dusun Jati Sari Jati Mulyo, Jumat (4/2/2022).
Aria menerangkan, diketahui banyak jalan berlubang disepanjang jalan di Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan yang rencananya akan di bangun Kota Baru Lampung, karena kurangnya pengawasan aparat Desa Jati Mulyo dalam menata pembangunan kampung. Selain itu tidak terlihatnya adanya pembangunan insprastruktur didusun Jati Sari yang mana diketahui untuk desa Jati Mulyo dianggarkan dana DD Rp 1,4 miliar.
“Banyaknya bangunan di sepanjang jalan jalur dua menuju Kota baru menggunakan bahu jalan, saya sempat melaporkan ke aparat desa untuk mengambil tindakan, tapi tidak ada tanggapan, apa karena tidak ada uangnya, kalau urusun ada uangnya baru cepat ditindak lanjuti, kalau tidak ada kuntungan aparat desa bodo amat,” Sergah Aria diaminan warga lain.
Berdasarkan pengamatan tim media, banyak pembangunan ruko dan penginapan kost kost seperti penginapan Red Door tidak mengindahkan dampak lingkungan dalam membangun tempat usaha. Selain itu selama ini masyarakat tidak pernah mengetahui dan dilibatkan mengenai izin usaha dalam pembangunan tempat kost kost maupun penginapan.
“Kami warga tidak pernah dimintai izin oleh pengusaha penginapan maupun kost kostan, urusan izin hanya selesai di aparat desa. Kalau keluhan masyarakat tidak ada tanggapan,” ungkap Gandi. (Red)