Bandarlampung (BN) -Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Lampung Rahmat Mirzani Djausal sementara ini masih menepis terkait kabar mengenai dirinya yang akan maju pada tahun 2024 sebagai calon eksekutif tingkat Provinsi Lampung.
“Sementara ini kita fokus pada Pilpres dan bagaimana agar kita bertambah di setiap Dapil, kita belum bicara masalah Pilkada nanti setelah Pilpres kan keliatan”ucapnya di kantor DPD Partai Gerindra, Pahoman Bandarlampung, Selasa (2/8/22).
Pria muda kelahiran Kotabumi kabupaten Lampung Rahmat Mirzani Djausal lebih jauh memaparkan saat ini partai Gerindra khususnya DPD Lampung sedang mempersiapkan instrumen menyambut pesta demokrasi di tahun 2024.
“Ya saya rasa sekarang ditahun-tahun ini menjelang 2024 ini semua partai politik sedang mempersiapkan mesin masing-masing, menyiapkan infrastruktur, instrumen masing-masing bagaimana untuk menjaga kursi, eksis atau bertambahnya kursi di Pileg,”katanya saat Podcast Program Silampods.
“Khususnya kami, kami lebih fokus di Pilpres, ditahun 2024 ini kita tetap mencalonkan Prabowo sebagai presiden dan akan berjuang untuk Prabowo jadi Presiden.”tegas kiyay Mirzani sapaan akrabnya.
Pasalnya, Kiyay Mirzani juga menyatakan saat ini baru partai Gerindra yang dari partainya sendiri sudah memiliki calon Presiden untuk pemilu 2024 nanti.
“Kami lihat sampai sekarang, baru partai Gerindra yang dari partainya sendiri sudah punya calon Presiden, ini kami lihat sebagai salah satu keunggulan Gerindra” tegasnya.
Lebih jauh lagi, Kiyay Mirzani mengutarakan Partai Gerindra bukanlah partai tempat berpijak untuk mencapai suatu jabatan atau suatu keinginan seseorang.
“Kita samakan persepsi dulu, partai Gerindra bukan numpang partai yang numpang jabatan, esensinya partai Gerindra ini partai perjuangan yang berjuang untuk rakyat, persepsi ini yang kita samakan di seluruh partai Gerindra. Kalo partainya besar memperjuangkan segala sesuatunya lebih baik, kami yakin indonesia ini jauh lebih baik jika Prabowo jadi presiden.”terangnya.
Rahmad Mirzani Djausal (RMD) yang bergabung dalam partai Gerindra sejak 2018 mengungkapkan dalam meregenerasi melalui Kaderisasi dalam DPDnya tetap mempertahankan semangat militansi.
“Partai Gerindra ini merupakan partai kader, kita berdiri dari mulai 2009 sampai saat ini, pasti akan ada regenerasi-regenerasi, kita inginkan mewujudkan kaderisasi yang baik, DPC, PAC ranting sudah selesai meregenerasi, tapi kita ingin DPC PAC ini memiliki semangat yang bagus dan semangat ini wujud dari kaderisasi”
Menurut kiyay Mirzani selama ia menduduki jabatan sebagai Dewan Perwakilan Rakyat pelayanan Kesehatan, sosial dan agama di Provinsi sudah jauh lebih baik.
“Saya diawal periode 2 tahun kemarin di komisi 5 ya, membidangi kesehatan, pendidikan sosial, agama dan lain-lain, saya pilih karna membidangi agama, saya melihat public service di Lampung sudah jauh lebih baik dan mudah-mudahan kedepannya jauh lebih baik”
Kemudian, kiyay Mirzani yang saat ini tengah membidangi ekonomi dan lingkup pertanian menyampaikan potensi di Provinsi Lampung masih banyak yang belum tereksplorasi dan ia mendukung pandangan Gubernur Lampung.
“Sekarang saya membidangi ekonomi pertanian, saya rasa masih banyak yang bisa di eksplorasi di lampung, terutama dibidang pertanian, saya melihat gubernur kita itu memiliki visi yang bagus dibidang pertanian, tapi bagaimana visinya pak gubernur bisa disambut dari stakeholder masyarakat bukan hanya dari pemerintah”
Namun, RMD sedikit menyayangkan dengan banyaknya pengusaha di Lampung yqng belum banyak terlibat dalam bidang pertanian.
“Kalo saya lihat dari pertanian lampung diatas rata-rata nasional angkanya sangat bagus semua dan banyak nilai tambah, tapi saya gak melihat pengusaha -pengusaha itu tidak terlibat dibidang pertanian sehingga banyak orang-orang luar mendapatkan keuntungan dari hasil pertanian kita”
Seiring dengan hal tersebut, menurutnya masyarakat tani di Lampung masih sangat butuh perhatian tidak hanya dari pelaku usahanya saja namun dari semua pihak baik Pemerintah daerah maupun pusat.
“Masyarakat lampung selama ini baru menjual dalam bentuk biji kopi, itupun eksportir kopi kita mungkin 50 persen bahkan lebih itu bukan orang-orang lampung tapi perusahaan mancanegara, jadi yang untung besar itu perusahaan eksportir, itu yang dapet untungnya orang luar negeri, uangnya dibawa keluar negeri
RMD menuturkan jika banyak petani lalu pelaku usaha asal daerah mengolah hasil buminya dan menjualnya dalam produk jadi hal itu akan sangat menguntungkan masyarakat Lampung.
“Kan kalo orang Lampung yang dagang yang ekspor uangnya kan buat orang Lampung juga, kalo masih biji kopi apalagi kalo prodak yang dijual dalam bentuk jadi, Apalagi kalo kopinya di produksi bukan di Bandarlampung seperti di Lampung Barat artinya apa yang mendapat keuntungan itu jadi petaninya sendiri disana”ungkapnya pada reaksi.co.id dengan antusias.
RMD juga menilai Pemerintah Provinsi Lampung hingga saat ini masih konsisten mendukung para petani namun perlu juga adanya perhatian dari Pemerintah Pusat agar membantu membuat regulasi dan kebijakan ekspoybagi Provinsi Lampung.
Pemerintah sangat berpihak dalam hal ini, namun Pemerintah gak bisa bergerak sendiri, ada regulasi Pemerintah daerah ada Pemerintah pusat ada juga sistem yang berjalan memang sistemnya ekonominya seperti itu, bukan hanya pemerintah daerah kan kebijakan ekspor itu kebijakan pemerintah pusat.
Kiyay RMD mensyukuri kopi asal Provinsi Lampung dikenal di mancanegara, namun ia juga ingin melihat petani Lampung dapat menikmati hasil buminya lebih baik lagi secara finansialnya.
“Ya kita senang kopi kita diminum oleh orang luar tapi kita lebih seneng kalo orang luar yang minum orang Lampung Barat yang dapet uangnya. Karna begini yang minum orang amerika yang dapet duitnya orang amerika juga” kata Rahmat Mirzani Djausal sambil tertawa.
RMD mengharapkan Pemerintah harus bisa memastikan produknya masyarakat Bandarlampung bisa bersaing di marketplace karena seiring tahun berjalan UMKM telah banyak mengalami perubahan.
“Beberapa tahun ini sudah banyak transformasi dari cara UMKM berjalan memproduksi dan lain-lain, bagaimana marketplace lebih mendominasi, itu produk hampir 70, 80 persen itu produk UMKM, Pemerintah harus bisa memastikan produknya masyarakat Bandarlampung bisa bersaing di marketplace-marketplace”
RMD melihat saat ini pelaku UMKM telah banyak mengelola produknya sedemikian rupa agar dapat terjual diluar daerahnya.
“Karena pelaku UMKM ini banyak sudah berfikir pasarnya untuk Globalize bagaimana produk nya itu bisa terjual di seluruh Indonesia atau bahkan di seluruh dunia”
Terlebih, RMD menekankan peningkatan UMKM terhadap produknya dapat didukung oleh pemerintah agat lebih kuat lagi dalam berkompetisi.
“Untuk itukan UMKM itu perlu ada peningkatan kualitas terhadap produknya dan meningkatkan kualitas ini gak bisa pake dana UMKM kan dana mereka terbatas, inilah tanggungjawab pemerintah bagaimana UMKM itu kuat dalam kompetisi” (red)